Nama : Ayu
Ratna Sari / 3401414068
Rombel : 2
Sjafri Sairin menguraikan
keprihatinannya terhadap akurasi materi pembelajaran pada ilmu sosial.
Sejarawan misalnya, dalam pengumpulan data mereka harus berpacu pada penjelasan
dari beberapa orang yang terlibat langsung dalam suatu peristiwa atau sering
disebut dengan pendekatan life history karena kurangnya dokumen-dokumen
yang ada di masa lampau.
Penjelasan dari orang satu dengan yang lainnya sering kali berbeda, maka metode ini memiliki tingkat akurasi yang lebih rendah.
Penjelasan dari orang satu dengan yang lainnya sering kali berbeda, maka metode ini memiliki tingkat akurasi yang lebih rendah.
Dalam ilmu Antropologi terdapat dua
metode penelitan yaitu metode kualitatif dan kuantitatif. Agar penelitian lebih
mendalam maka menurut Sjafri diperlukan pendekatan Observasi dan wawancara
dengan mengembangkan life history guna mengungkap memori dan knowledge
dari informan. Knowledge lebih mudah dilupakan sedangkan memori
bersifat sebaliknya.
Dalam pendekatan life history peneliti
dituntut untuk membedakan dengan jelas antara knowledge dan memori. Knowledge atau pengetahuan diperoleh
melalui pewarisan budaya atau dari keterangan orang lain yang tingkat
akurasinya lebih rendah. Maka observasi dan wawancara tidak hanya dilakukan
pada satu informan. Dalam pelaksanaannya, pendekatan life history
memiliki kekurangan dan kelebihan. Kekurangannya adalah data lebih bersifat
personal yaitu informan hanya mengingat peristiwa yang dianggap penting
bagi dirinya sendiri dan melupakan pengalaman hidup orang lain. Peran peneliti
diperlukan untuk membangkitkan ingatan atas peristiwa yang dilupakan atau
terlupakan dalam kehidupan informan.
Peneliti berperanan penting untuk
menentukan tingkat akurasi dari pendekatan
life history dimana informan yang dipilih harus benar-benar
terlibat dalam peristiwa yang diteliti agar informasi yang diberikan tidak
hanya sekedar knowledge. Hal lain yang harus diperhatikan bahwa tidak
selalu data yang diperoleh dari elite bias adalah data yang akurat dan stereotype
yang menyatakan bahwa laki-laki (kepala rumah tangga) sebagai informan
utama harus dihilangkan.
Posting Komentar